Asuransi Kesehatan SmartMed Premiere

Allianz meluncurkan program asuransi kesehatan yang menanggung biaya rumah sakit sesuai tagihan

Garuda Indonesia Travel Insurance

Garuda Indonesia Travel Insurance dipersembahkan oleh Allianz untuk Indonesia. TravelPRO memberikan Anda ketenangan saat Anda menikmati perjalanan, kemanapun tujuan Anda.

Asuransi Kesehatan Allianz

Hasil kerja keras Anda, patut diberi perlindungan. Hadiah terbaik dari Anda untuk keluarga dan masa depan. Allianz peduli 1 yang terpenting dalam hidup, Allianz peduli kesehatan Anda dan keluarga.

Allianz Tasbih (Tabungan Asuransi Biaya Haji)

Allianz Tasbih (Tabungan Asuransi Biaya Haji). Kamu mempunyai mimpi Naik Haji ataupun menaikkan Haji orang tuamu? Ayo kita mulai mewujudkan niat dengan ikutan Allianz Tasbih, Tabungan Asuransi Biaya Haji. yg terpenting Mewujudkan Niat.

Solusi Asuransi dari A-Z

Orang membeli asuransi bukan karena seseorang akan meninggal tetapi karena harus ada yang tetap hidup

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Apakah Semua Pengobatan Kanker Ditanggung BPJS Kesehatan?


 Kanker merupakan salah satu penyakit dengan beban biaya tinggi. Berdasarkan data klaim BPJS Kesehatan untuk penyakit kanker tahun 2014 mencapai Rp 1,7 triliun untuk 315.580 kasus dan tahun 2015 mencapai Rp 2,5 triliun untuk 500.000 kasus.
Angka itu menempatkan kanker sebagai penyakit nomor tiga yang menghabiskan biaya tinggi setelah jantung dan gagal ginjal. Kanker juga termasuk penyakit tidak menular yang banyak diderita masyarakat.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi mengungkapkan, pengobatan kanker dibiayai BPJS Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes). Standar pengobatan untuk kanker ditanggung oleh BPJS, seperti kemoterapi dan radioterapi.
"Kalau ada tambahan pengobatan di luar itu ditanya dulu apakah ada dalam Permenkes, kalau memang sangat dibutuhkan harusnya bisa diajukan," kata Irfan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/2/2017).
Ester dari komunitas Cancer Information and Support Centre (CISC) menambahkan, beberapa obat untuk terapi immunoterapi juga ditanggung oleh BPJS.
Sayangnya, BPJS Kesehatan belum banyak menanggung biaya deteksi dini kanker, misalnya mammografi untuk deteksi kanker payudara. Irfan mengatakan, deteksi dini kanker sejauh ini baru untuk kanker serviks.
Bagi pasien kanker yang sudah menjadi peserta BPJS dapat menjalani pengobatan di rumah sakit rujukan. Misalnya, pasien dari daerah bisa berobat di Jakarta dengan mendapat surat rujukan dari rumah sakit setempat.
"Pusat rujukan bukan hanya di Jakarta. Jadi enggak harus ke Jakarta, selama di daerah ada RS swasta ataupun pusat yang bisa menangani,

Biaya Pengobatan Kanker Membebani Pasien



 Biaya pengobatan kanker, baik untuk kanker stadium awal maupun kanker stadium lanjut, amat mahal sehingga membebani pasien dan keluarganya. Sebab, beberapa jenis obat pasca operasi yang dikonsumsi pasien dalam waktu lama belum ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Menurut Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Nila F Moeloek, Minggu (20/7), di Jakarta, mayoritas pasien kanker mulai berobat setelah penyakit yang diderita pada stadium lanjut karena kanker kerap tak menunjukkan gejala.

”Makin lanjut stadium kanker, seseorang kian dekat dengan kematian. Karena itu, pengobatan perlu cepat dilakukan. Namun, biaya pengobatan yang diperlukan tak sedikit sehingga keluarga pasien terbebani,” kata Nila.

Tindakan medis bagi pasien dengan kanker stadium awal biasanya operasi. Jika kanker tak bisa ditangani dengan operasi, maka dilakukan pengobatan oral. Kedua hal itu, operasi dan pengobatan oral, butuh biaya tinggi. Keterlambatan penanganan dan ketakberlanjutan pengobatan bisa mengakibatkan kematian.

Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi kanker 1,4 per 1.000 penduduk atau 330.000 orang. Kasus kanker paling banyak adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.104 kasus (28,7 persen) dan kanker leher rahim 5.349 kasus (12,8 persen).

Nila menyatakan, YKI sejak 15 tahun lalu memiliki Patient Assistance Program (PAP), yakni program bantuan bagi pasien kanker tidak mampu, dengan dana dari donatur. Program itu bisa diakses pasien kanker tak mampu, membawa surat rujukan dari dokter spesialis onkologi, dan membawa resep asli dari dokter.

Meski Jaminan Kesehatan Nasional menanggung biaya terapi kanker, pasien dan keluarganya kesulitan biaya saat harus mengonsumsi obat pasca operasi dalam waktu lama. Suhartono Suhendra (52), penderita kanker ginjal, mengeluarkan biaya berobat Rp 24,4 juta per bulan karena obat yang dikonsumsi tak dijamin BPJS Kesehatan. 
sumber:health.kompas.com