Asuransi Kesehatan SmartMed Premiere

Allianz meluncurkan program asuransi kesehatan yang menanggung biaya rumah sakit sesuai tagihan

Garuda Indonesia Travel Insurance

Garuda Indonesia Travel Insurance dipersembahkan oleh Allianz untuk Indonesia. TravelPRO memberikan Anda ketenangan saat Anda menikmati perjalanan, kemanapun tujuan Anda.

Asuransi Kesehatan Allianz

Hasil kerja keras Anda, patut diberi perlindungan. Hadiah terbaik dari Anda untuk keluarga dan masa depan. Allianz peduli 1 yang terpenting dalam hidup, Allianz peduli kesehatan Anda dan keluarga.

Allianz Tasbih (Tabungan Asuransi Biaya Haji)

Allianz Tasbih (Tabungan Asuransi Biaya Haji). Kamu mempunyai mimpi Naik Haji ataupun menaikkan Haji orang tuamu? Ayo kita mulai mewujudkan niat dengan ikutan Allianz Tasbih, Tabungan Asuransi Biaya Haji. yg terpenting Mewujudkan Niat.

Solusi Asuransi dari A-Z

Orang membeli asuransi bukan karena seseorang akan meninggal tetapi karena harus ada yang tetap hidup

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Perbedaan dan Persamaan antara CI+ dan CI 100

Produk Tapro Allianz memiliki tiga rider penyakit kritis, yaitu CI, CI+, dan CI100. Yang terakhir diluncurkan pada bulan Juli 2013 (Tapro konvensional) dan April 2014 (Tapro syariah).

Perbedaan CI+ dan CI100
  1. CI+ menanggung 49 kondisi penyakit kritis,  list 49 kondisi yang ditanggung tersebut dapat di klik di sini . CI100 menanggung 100 kondisi penyakit kritis. list 100 kondisi/penyakit kritis dapat di lihat di sini
  2. CI+ masa perlindungannya sampai usia 70 tahun, CI100 sampai usia 100 tahun.
  3. CI+ menanggung penyakit kritis tahap lanjut (advanced), CI100 menanggung penyakit kritis mulai tahap awal (early stage).
  4. CI+ tidak ada syarat survival period (masa bertahan hidup sejak terdiagnosa penyakit kritis), CI100 ada survival period selama 7 hari.
  5. CI+ usia masuknya mulai usia 1 sd 64 tahun, CI100 mulai usia 5 sd 70 tahun.
  6. CI+ biaya asuransi atau iuran tabarru-nya lebih murah daripada biaya asuransi CI100.
Persamaan CI+ dan CI100
  1. Masa tunggu 90 hari dari tanggal polis disetujui, atau dari tanggal pemulihan polis (jika sempat lapse).
  2. Maksimum UP 2 miliar, kecuali disetujui lebih oleh Allianz.
  3. Klaim CI+ maupun CI100 tidak mengurangi UP jiwa dasar.
  4. UP CI+ dan CI100 tidak dapat melebihi UP jiwa dasar.
  5. Dalam satu polis Tapro, hanya dapat ditambahkan satu rider penyakit kritis.
  6. 49 penyakit kritis yang ada di CI+, seluruhnya ada di CI100. Jadi, CI100 sudah mencakup CI+.
Rincian Manfaat CI100
CI100 menanggung 100 kondisi penyakit kritis yang dibagi menjadi beberapa tahap:
  1. Tahap awal (early stage), 32 kondisi. Klaim dibayar 50% UP, maksimum 500 juta.
  2. Tahap menengah (intermediate stage), 13 kondisi. Klaim dibayar 100% UP, maksimum 1 miliar.
  3. Tahap lanjut (advanced stage), 48 kondisi. Klaim dibayar 100% UP, maksimum 2 miliar.
  4. Tahap katastropik (catasthropic), 5 kondisi. Klaim dibayar 120% (ada tambahan 20% UP).
  5. Manfaat tambahan: Angioplasti, klaim sebesar 10% UP, maksimum 75 juta (tidak mengurangi UP).
  6. Manfaat tambahan: Komplikasi diabetes, klaim sebesar 20% UP, maksimum 200 juta (tidak mengurangi UP).
Keunggulan CI100 Dibanding Kompetitor
CI100 tergolong produk penyakit kritis jenis early stage (bisa klaim sejak tahap awal penyakit kritis). Inilah beberapa keunggulan produk ini dibanding produk sejenis di perusahaan lain.
  1. Jumlah cakupan kondisi penyakit yang lebih banyak (100 kondisi penyakit).
  2. Masa perlindungan yang lebih lama (hingga usia 100 tahun atau seumur hidup, sama dengan asuransi dasar).
  3. Usia masuk yang lebih tua (usia 70 tahun masih bisa ambil).
  4. Syarat survival period yang paling singkat (7 hari).
  5. Biaya asuransi yang relatif lebih murah. Silakan dicek sendiri.

Manfaat Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

Hingga kini masih banyak orang yang kurang memahami apa fungsi uang pertanggungan asuransi jiwa sehingga banyak orang yang enggan membeli produk keuangan tersebut.
 Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, pendapatan total industri asuransi jiwa nasional pada 2011 tumbuh 7,99 persen menjadi Rp 110,61 triliun dari tahun sebelumnya Rp 102,43 triliun. Foto diambil di Allianz Life Indonesia, Jakarta, Rabu (14/3/2015)

Selain kurang memahami, banyak orang juga tidak mau belajar mengenai produk keuangan yang memang rumit itu. Di sisi lain, penjual asuransi tidak menjelaskan berdasarkan kebutuhan calon kliennya, hanya menjelaskan berdasarkan kacamata dan kepentingan si penjual sehingga klien merasa tidak memerlukan produk tersebut.
Padahal, jika dijelaskan sesuai kebutuhan si calon klien, tentunya klien akan memahami manfaat uang pertanggungan asuransi jiwa tersebut. Ketika kepala keluarga, sebagai pencari nafkah utama apalagi sebagai pencari nafkah tunggal, meninggal, tentu beban keluarga menjadi sangat berat.
Tidak ada lagi pencari nafkah yang menyediakan pemasukan setiap bulan untuk keluarga. Uang pertanggungan asuransi dapat mengatasi kendala ini.
Ada beberapa manfaat yang didapatkan dari uang pertanggungan asuransi, di antaranya adalah sebagai uang untuk membayar biaya duka. Ketika seseorang meninggal, diperlukan biaya penguburan, seperti biaya sewa rumah duka, biaya sewa ambulans, biaya mengurus surat kematian, membeli sebidang tanah untuk makam atau kremasi. Biaya itu dapat diambil dari uang pertanggungan asuransi.
Beberapa orang mengalami sakit panjang sebelum meninggal. Biaya rumah sakit tentu tidak sedikit. Uang pertanggungan dari klaim asuransi yang dicairkan pun dapat dimanfaatkan untuk membayar biaya-biaya rumah sakit. Tidak hanya itu, dana dari klaim asuransi jiwa ini juga dapat dimanfaatkan untuk membayar biaya pendidikan anak-anak


Bahkan, bagi orang yang sudah memiliki banyak aset, uang pertanggungan asuransi juga masih bermanfaat. Ketika orang sudah memiliki banyak aset, seperti beberapa rumah, apartemen, saham, dan logam mulia, kadang merasa tidak memerlukan asuransi jiwa.
Padahal, uang pertanggungan asuransi dapat dimanfaatkan untuk membiayai pembagian harta tersebut. Peralihan kepemilikan atau balik nama sebuah aset properti, misalnya dari orangtua kepada anaknya, ada biaya-biaya, seperti biaya notaris dan biaya pajak dan bea, semisal bea perolehan atas hak tanah dan bangunan (BPHTB).
Belum lagi jika ternyata pembagian harga waris tidak mulus dan terjadi perselisihan di antara para ahli warisnya, uang pertanggungan asuransi dapat digunakan untuk membayar biaya pengacara dan pengadilan.
Jadi, uang pertanggungan asuransi jiwa dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan.


sumber:kompas.com